A29_Ilham Tyo saputra_Tugas Terstruktur 3
Eksplorasi Teks Akademik: Kajian Nilai, Bahasa, dan
Penalaran
A. Pendahuluan
Latar Belakang
Tulisan akademik, seperti artikel ilmiah, adalah alat utama untuk
menyebarkan pengetahuan dari hasil penelitian. Penting untuk memahami format, karakteristik
bahasa, nilai ilmiah, dan nilai kebangsaan yang ada di dalamnya sebagai
keterampilan yang krusial. Laporan ini bertujuan untuk melihat tiga artikel
arsitektur yang membahas berbagai topik yang saling berkaitan, yaitu arsitektur
vernakular, tradisional, dan nusantara, serta perubahan yang terjadi dalam
konteks modern.
Tujuan
- Mengetahui
format dan ciri khas tulisan akademik dari ketiga artikel.
- Menganalisis
bahasa akademik yang dipakai, termasuk pilihan kata, kejelasan, dan
objektivitas.
- Meneliti
nilai-nilai ilmiah dalam isi tulisan, mencakup dukungan teori dan data
yang jelas.
- Mengidentifikasi
nilai kebangsaan yang terlihat dalam ketiga artikel.
B. Metodologi
Pencarian dan analisis dilakukan dengan membaca secara kritis ketiga
artikel. Metode yang digunakan adalah analisis konten kualitatif, dengan
langkah-langkah berikut:
- Identifikasi
Struktur: Memperiksa kerangka penulisan standar artikel (Abstrak,
Pendahuluan, Metode, Hasil & Pembahasan, Kesimpulan, Daftar Pustaka).
- Analisis
Kebahasaan: Menilai pemilihan kata, tingkat formalitas, kejelasan argumen,
dan objektivitas dalam penyampaian.
- Evaluasi
Nilai Ilmiah: Mencari tahu penggunaan teori, kerangka konseptual, metode
riset, serta adanya data primer dan sekunder untuk mendukung argumen.
- Identifikasi
Nilai Kebangsaan: Memperhatikan isi yang mencerminkan semangat
nasionalisme, penghargaan terhadap budaya lokal, dan etika akademik.
C. Hasil dan Pembahasan
1. Analisis Struktur dan Ciri Khas Teks Akademik
Ketiga artikel sudah sesuai dengan struktur standar tulisan akademik,
tetapi memiliki penekanan yang berbeda.
- Artikel
1 (Adaptasi Arsitektur Vernakular): Struktur sangat komprehensif dan
teratur. Memiliki bagian Landasan Teori yang mendetail, deskripsi
metodologi kualitatif yang jelas (lokasi, sampel, teknik pengumpulan
data), serta penyajian hasil yang lengkap dengan tabel dan gambar. Ini
mencerminkan penelitian empiris yang kuat.
- Artikel
2 (Arsitektur Nusantara): Struktur lebih esai dan argumentatif. Meskipun
terdapat bagian Pendahuluan, Metode, Hasil & Pembahasan, dan
Kesimpulan, fokusnya adalah pada analisis kritis terhadap topik yang ada.
Ciri khasnya adalah pendekatan filosofis-teoritis yang digunakan untuk
mengurai istilah yang sudah ada dan memberikan sudut pandang baru.
- Artikel
3 (Transformasi Arsitektur): Struktur sudah sesuai standar, namun bagian
metodologi dan hasil pembahasan terasa kurang mendalam dibandingkan dua
artikel lainnya. Pembahasan cenderung deskriptif dan memberikan
contoh-contoh umum tanpa analisis data yang mendalam pada kasusnya.
2. Analisis Bahasa Akademik
- Kosakata:
Ketiga artikel menggunakan kosakata teknis dan khusus dalam bidang
arsitektur (misalnya, "arsitektur vernakular",
"tipologi", "timpak laja", "tektonika",
"akulturasi"). Artikel 2 menonjol karena penggunaan istilah
filosofis dan epistemologis yang tinggi (misalnya, "ranah
pengetahuan", "dekonstruksi", "figurasi").
- Kejelasan:
Artikel 1 dan 2 memiliki argumen yang jelas. Artikel 1 karena susunan yang
baik, sedangkan Artikel 2 karena logika argumennya yang teratur. Artikel 3
kadang kurang jelas dalam menghubungkan contoh dengan argumen utama, dan
terdapat beberapa kesalahan ketik (misalnya, "Masyarakatarkat").
- Objektivitas:
Artikel 1 sangat objektif dengan menyajikan data observasi dan wawancara.
Artikel 2 bersifat argumentatif dan kritis, tetapi tetap objektif dengan
merujuk pada sumber teori untuk mendukung klaimnya. Artikel 3 lebih umum
dan kurang didukung oleh data spesifik untuk setiap pernyataannya.
3. Penilaian Nilai Akademis
Dukungan Teori:
- Jurnal
1: Sangat kuat, mengandalkan teori adaptasi (Soekanto & Sulistyowati,
Rapoport), penyebaran budaya (Koentjaraningrat), dan arsitektur lokal
(Rudofsky, Oliver, Mentayani).
- Jurnal
2: Sangat kuat dan kritis, menyusun argumen dengan referensi dari Pevsner,
Rapoport, Rudofsky, Oliver, dan Sumintardja untuk kemudian menawarkan
pandangan "Arsitektur Nusantara".
- Jurnal
3: Menggunakan teori, tetapi penerapannya lebih sederhana dan tidak
sedalam dua jurnal lainnya. Merujuk pada Habraken dan Antoniades, tetapi
tidak menganalisis atau mengembangkan teori tersebut secara signifikan.
Dukungan Data:
- Jurnal
1: Memiliki banyak data empiris primer (observasi 10 rumah, wawancara,
pemetaan, foto, sketsa) yang dianalisis secara sistematis.
- Jurnal
2: Berdasarkan literatur dan analisis kritis terhadap sumber dan kerangka
epistemologi. Data yang digunakan adalah teks-teks penting dalam diskusi
arsitektur.
- Jurnal
3: Lebih mengandalkan data sekunder dan contoh studi kasus yang disajikan
secara umum tanpa analisis data primer yang mendalam.
4. Penilaian Nilai-Nilai Kebangsaan
Semangat Nasionalisme dan Lokalitas:
- Jurnal
1: Menunjukkan penghargaan mendalam terhadap kebijaksanaan lokal suku
Bugis dan kemampuan mereka untuk bertahan serta beradaptasi di perantauan.
Ini mencerminkan kekayaan budaya bangsa Indonesia.
- Jurnal
2: Memiliki semangat nasionalisme yang kuat. Penolakan terhadap istilah
yang dianggap berasal dari "luar" (tradisional/vernakular) dan
pengusungan "Arsitektur Nusantara" adalah cara untuk mengklaim
kedaulatan pengetahuan arsitektur Indonesia dan menempatkannya sejajar
dengan arsitektur Eropa.
- Jurnal
3: Menyatakan pentingnya menjaga identitas budaya lokal (Jawa, Betawi,
Melayu) dalam pembangunan kota modern di Indonesia, yang merupakan bentuk
nasionalisme budaya.
Etika Akademik: Ketiga jurnal menunjukkan etika akademik dengan
mencantumkan Daftar Pustaka. Jurnal 1 dan 2 sangat teliti dalam sitasi,
sedangkan Jurnal 3 memiliki beberapa referensi yang kurang tepat (misalnya
"et al.", "Pangandaheng, F., et al.").
D. Kesimpulan dan Rekomendasi
Kesimpulan
Berdasarkan penilaian, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
- Struktur
dan Karakteristik: Ketiga jurnal mengikuti struktur akademis, dengan
Jurnal 1 sebagai contoh terbaik penelitian empiris, Jurnal 2 sebagai
contoh kuat artikel teoritis-kritis, dan Jurnal 3 sebagai artikel
deskriptif-pengantar.
- Bahasa
Akademis: Bahasa yang digunakan memenuhi standar akademik. Jurnal 1 dan 2
unggul dalam kejelasan dan kedalaman, sedangkan Jurnal 3 masih bisa
diperbaiki dalam konsistensi dan kedalaman argumen.
- Nilai
Akademis: Jurnal 1 dan 2 memiliki nilai akademis yang sangat tinggi dengan
dukungan teori dan data yang kuat. Jurnal 3 memiliki nilai akademis yang
cukup untuk tingkat pengantar, tetapi kurang kuat untuk analisis yang
mendalam.
- Nilai
Kebangsaan: Semua jurnal mencerminkan nilai kebangsaan yang kuat melalui
penghargaan terhadap arsitektur lokal dan upaya menjaga identitas budaya
Indonesia di tengah modernisasi. Jurnal 2 menonjol dengan semangat
dekolonisasi pengetahuan yang sangat kuat.
Rekomendasi
- Untuk
Pembaca/Peneliti Pemula: Jurnal 3 dapat menjadi pengantar yang baik untuk
memahami topik transformasi arsitektur. Jurnal 1 adalah contoh yang ideal
untuk mempelajari metodologi penelitian lapangan. Jurnal 2 cocok bagi
mereka yang ingin mendalami diskusi kritis dan filosofis dalam arsitektur
Indonesia.
- Untuk
Peneliti Lanjutan: Ide dalam Jurnal 2 bisa diteliti lebih lanjut dalam
penelitian empiris untuk membuktikan atau mengkritisi klaim-klaim
teoretisnya. Metode yang ada di Jurnal 1 dapat diulang untuk menyelidiki
adaptasi komunitas lainnya di Indonesia.

Comments
Post a Comment