A29_Ilham Tyo Saputra_Tugas Mandiri 7
A. Ringkasan 10 Poin Penting
-
Informasi ilmiah diperoleh dari hasil penelitian yang sistematis dan memiliki tanggung jawab akademik yang jelas.
-
Jenis sumber ilmiah mencakup jurnal, prosiding, skripsi, tesis, buku referensi, serta laporan penelitian yang terverifikasi.
-
Penelusuran informasi dilakukan dengan menentukan kata kunci yang tepat, mencari sinonimnya, dan memakai operator Boolean (AND, OR, NOT).
-
Gunakan portal akademik terpercaya seperti Google Scholar, DOAJ, SINTA, dan GARUDA untuk menemukan literatur yang valid.
-
Evaluasi sumber dengan meninjau akurasi data, reputasi penulis, objektivitas isi, cakupan topik, dan kebaruan informasi.
-
Hindari sumber tidak kredibel, seperti jurnal predator atau artikel yang mengandung hoaks ilmiah.
-
Manfaatkan aplikasi referensi seperti Mendeley atau Zotero untuk menyimpan, mengelola, dan menulis daftar pustaka otomatis.
-
Kutipan dan daftar pustaka harus mengikuti gaya penulisan akademik seperti APA, MLA, atau Chicago.
-
Plagiarisme harus dihindari dengan mencantumkan sumber asli dan menulis ulang ide menggunakan bahasa sendiri.
-
Daftar pustaka yang benar mencerminkan integritas akademik dan menunjukkan kejujuran penulis dalam menyusun karya ilmiah.
B. Jawaban Pertanyaan Pemantik
1. Apa perbedaan antara informasi ilmiah dan informasi populer?
Informasi ilmiah dihasilkan melalui proses penelitian yang terukur dan ditujukan bagi kalangan akademik, sedangkan informasi populer bersifat ringan, mudah dipahami, dan ditujukan untuk masyarakat umum tanpa landasan riset mendalam.
2. Bagaimana cara menelusuri informasi ilmiah yang valid di internet?
Gunakan sumber resmi seperti Google Scholar, DOAJ, SINTA, atau GARUDA. Pastikan artikel memiliki penulis dan afiliasi jelas, berasal dari jurnal terindeks, serta memiliki tahun publikasi terbaru.
3. Sebutkan kriteria untuk menilai kredibilitas sebuah jurnal ilmiah.
Periksa reputasi penerbit, indeksasi (SINTA/Scopus), sistem peer review, identitas penulis, serta keberadaan DOI. Jurnal yang kredibel memiliki proses publikasi yang transparan dan terverifikasi.
4. Mengapa penghindaran plagiarisme penting dalam penulisan ilmiah?
Karena plagiarisme melanggar etika akademik, menurunkan reputasi penulis, dan dapat dikenakan sanksi. Mengutip sumber asli menunjukkan integritas dan penghargaan terhadap karya ilmiah orang lain.
5. Bagaimana format penulisan daftar pustaka untuk sumber daring?
Menggunakan format APA Style:
Penulis. (Tahun). Judul artikel. Nama Situs. URL
Contoh:
Karyono, T. H. (2015). Arsitektur hijau di Indonesia. GARUDA. https://garuda.kemdikbud.go.id
C. Jawaban Pertanyaan Reflektif
1. Ceritakan pengalaman Anda menggunakan sumber tidak valid dan dampaknya.
Saya pernah mengutip artikel dari blog tanpa sumber akademik yang jelas. Akibatnya, argumen dalam tulisan saya menjadi lemah dan dosen meminta revisi karena referensinya tidak kredibel.
2. Bagaimana Anda membedakan jurnal ilmiah terpercaya dan jurnal predator?
Saya menilai dari indeksasi (Sinta/Scopus), adanya peer reviewer, penerbit resmi, serta biaya publikasi yang wajar dan transparan.
3. Apa kesulitan terbesar dalam menulis daftar pustaka? Bagaimana mengatasinya?
Kesulitan utama adalah menjaga konsistensi format penulisan. Solusinya, saya menggunakan aplikasi seperti Mendeley agar daftar pustaka tersusun otomatis sesuai gaya sitasi yang dipilih.
4. Apakah Anda pernah menggunakan Mendeley/Zotero? Jelaskan pengalamannya.
Belum, saya belum pernah mencoba menggunakan Mendeley atau Zotero, namun saya berencana mempelajarinya agar dapat membantu penulisan akademik ke depan.
5. Perbaikan apa yang akan Anda lakukan dalam menulis kutipan ke depan?
Saya akan lebih cermat mencantumkan sumber, melakukan parafrase dengan bahasa sendiri, dan memastikan format sitasi sesuai dengan pedoman akademik yang berlaku.
Comments
Post a Comment